Hikmah Isra mi'raj

Hikmah dari Isra Mi’raj Rasulullah SAW

1. Bukti Allah Menyayangi Hambanya

Terjadinya Isra dan Mi’raj berlangsung pada tahun kesedihan bagi Rasulullah SAW, yaitu ketika beliau baru saja ditinggal oleh orang terdekatnya. Saat itu juga, Allah SAW mengutus malaikat Jibril untuk membawa Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan mulianya sebagai bentuk penghiburan dari Allah SAW.

2. Keimanan Meningkat Setelah Cobaan

Cobaan yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum Isra dan Mi’raj merupakan ujian untuk meningkatkan keimanan, yaitu dengan kepergian orang terdekatnya. Allah SAW pun menjanjikan umatnya yang dapat melewati cobaan dengan baik serta berpegang teguh pada syariat Islam, maka dirinya akan memperoleh nikmat besar dari Allah SWT.

3. Memperbaiki Kualitas Shalat

Dalam perjalanan Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW juga menerima perintah salat dari Allah yaitu 50 kali dalam sehari, namun jumlahnya terus menurun ketika Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi lain. Mereka meminta Nabi Muhammad memohon pengurangan jumlah waktu shalat kepada Allah SWT. Hingga pada akhirnya hanya 5 waktu shalat wajib saja untuk ummat Islam.
Ada makna dan hikmah Isra Mi’raj dari perintah salat ini, yaitu mengajak umatnya untuk memperbaiki kualitas shalat sekaligus menjadi bakal memperbaiki hubungan dengan Allah.

4. Terjadi di Malam Hari

Peristiwa perjalanan Isra Mi’raj terjadi di malam hari seperti dalam arti QS Al Isra ayat 1. Alasan yang membuat Allah SWT memilih perjalanan malam itu, karena semua orang sedang terlelap. Perjalanan malam merupakan waktu sangat sepi dan di sinilah perlu dimaknai, bahwa Allah SWT sangat ingin melihat hambanya yang benar-benar beriman. Malam hari juga disebut sebagai waktu paling mustajab untuk berdoa serta mendekatkan diri kepada Allah dibandingkan dengan waktu lainnya.

5. Mempercayai Kekuasaan Allah

Isra dan Mi’raj mengajarkan bahwa Allah Maha Kuasa, karena perjalanan Nabi Muhammad SAW  tersebut seolah tak masuk akal apabila dilakukan hanya satu malam pada zaman itu. Untuk mempercayai kuasanya memang memerlukan keimanan. Selain itu, kejadian dahsyat tersebut mempunyai makna dan hikmah Isra Mi’raj, bahwa mujizat itu nyata dan hanya milik Allah semata.